Baru Sembilan Persen UMKM yang Sudah Manfaatkan Digitalisasi!
Baru Sembilan Persen UMKM yang Sudah Manfaatkan Digitalisasi!
Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif RI, Norman Sasono, mengatakan, UMKM memanfaatkan platform digital untuk mempromosikan dan mendistribusi produk baru sebesar sembilan persen
Menurut Norman, 83% pelaku usaha kreatif juga belum ada yang berbadan hukum. Kemudian, 88% belum memiliki hak kekayaan intelektual, 92% usaha kreatif masih menggunakan modal tersendiri. Lalu 92% usaha kreatif lainnya yang berpendapatan rata-rata masih di bawah Rp300 juta per tahun.
“Pandemi membawakan dampak yang sangat luar biasa pada berbagai sektor di Indonesia, masuk di dalamnya adalah sektor ekonomi kreatif. Pada kondisi perubahan yang dinamis atau pola ketidakpastian perlu melakukan terobosan agar dapat terus bertahan dalam menghadapi tantangan dan merebut peluang,” kata Norman dalam Webinar Regional Summit 2021 ‘Merebut Peluang Investasi Digital di Daerah’ di Jakarta
Baca Juga :Pemberian Kasih Sayang Negatif dari Orangtua Dapat Goda Kemajuan Anak
Karena itu Kemenparekraf telah melakukan berbagai transformasi digital bagi para pelaku ekonomi kreatif dan UMKM, salah satunya melalui program Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Menurut dia, sejak Mei sampai dengan September 2020 tercatat ada 2,4 juta unit UMKM atau tumbuh sebesar 10% masuk dalam ekosistem digital. BBI meliputi program pelatihan berjualan online, pelatihan untuk menciptakan berbagai konten kreatif sebagai sarana promosi usaha, serta pelatihan dalam pembuatan kemasan produk yang menarik untuk meningkatkan nilai tambah dan nilai mutu.
“Dalam meningkatkan kapasitas dan produk ekonomi kreatif, Kemenparekraf juga memberikan bantuan insentif pemerintah pada tahun 2021 sebesar Rp60 miliar yang diberikan kepada pelaku sektor parekraf, yang meliputi subsektor ekraf, aplikasi digital pengembangan dan permainan fashion, kriya, kuliner, film dan sektor pariwisata,” ujar dia.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pun memberikan beberapa pelatihan. Menurut Ganjar, UMKM di Jawa Tengah diajarkan terlebih dulu berjualan kecil-kecilan melalui media sosial, lalu baru diperkenalkan masuk ke marketplace.
Baca Juga : Microsoft Perkenalkan 3 Solusi Digital untuk Korporasi!
Gubernur Ganjar Pranowo dalam membantu pengembangan produk UMKM juga membuka ‘Lapak Ganjar’ melalui akun Instagram pribadi. Ganjar menuturkan, tujuan dibuatnya Lapak Ganjar adalah mengenalkan kepada pelaku UMKM di Jawa Tengah untuk mulai usaha digital dan berharap setelah itu ada investor masuk.
“Sekarang kegiatan ekstrakurikuler saya melalui Instagram itu dengan Lapak Ganjar. Jadi setiap weekend, setiap minggu saya jualan dan saya terharu juga kemarin ada jual masker penjualannya meningkat, makanan meningkat,” tuturnya.