BI Solo Kasih Penataran pembibitan Branding serta Packaging Produk UMKM
Bank Indonesia( BI) Solo berkerja serupa dengan Regu Pelopor PKK Kota Solo melakukan penataran pembibitan pengembangan branding serta pengemasan produk UMKM yang inovatif serta ramah lingkungan. Penataran pembibitan yang diiringi 30 badan perwakilan PKK dari 5 kecamatan di Solo itu diselenggarakan di rumah biro Orang tua Kota Loji Gandrung
Kepala Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, berkata, salah satu permasalahan yang sering terjadi pada UMKM adalah minimnya penguasaan merek serta pengemasan, perizinan dan penjualan digital, buat melindungi usaha. Tercantum badan PKK yang meningkatkan upaya rumahan belum maksimal dalam pengembangan usaha karena tanggung jawab penting dalam mengurus rumah serta keluarga. Mereka memiliki keterbatasan dalam tingkatkan kualitas serta jumlah produk. Tidak hanya itu, manajemen upaya belum terkelola dengan bagus, serta penjualan yang sedang hanya di area dekat alhasil menyebabkan upaya yang lumayan beku.
“Bagaimana memberdayakan UMKM PKK biar dapat naik serta mendukung ekonomi Kota Solo dari kategori terkecil keluarga. Keselamatan keluarga meningkat menjadi peningkatan berkelanjutan,” tutur Nugroho di awal kegiatan
Baginya, penataran pembibitan itu bermaksud untuk meningkatkan wawasan UMKM badan PKK dalam upaya dengan cara yang lebih handal serta penjualan yang lebih besar. Tidak hanya itu, upaya yang sudah dipunyai sudah berizin, wawasan digitalisasi bisnis pembayaran memakai QRIS dan bungkusan yang menarik serta inovatif. Pelakon UMKM juga ditaksir butuh tingkatkan wawasan mengenai pengepakan ramah lingkungan.
Tantangannya sedang lumayan banyak, sebab dari badan PKK penjualan beragam ragam serta tingkatannya beraneka ragam. Sebab itu butuh dicoba kurasi, levelnya apa, penataran pembibitan yang diperlukan apa. Tetapi seperti tahap dini kita kasih biasanya, tetapi yang berarti perizinan karena beberapa besar belum berizin,” jelasnya.
Penataran pembibitan itu diharapkan bisa tingkatkan kapasitas upaya upaya PKK terpaut branding serta packaging untuk tingkatkan mutu produk serta keamanannya, meluaskan capaian penjualan, serta ikut berkontribusi melindungi kelestarian alam.
Dalam sambutannya, Pimpinan Regu Pelopor PKK Solo, Selvi Ananda, mengatakan, branding serta packaging adalah faktor yang berarti dalam produk UMKM. BI serta Pemkot Solo memajukan UMKM paling utama di Kota Solo buat memesatkan cara penyembuhan dampak ekonomi endemi Covid-19.
” Ini merupakan dini mula. Ke tersedia kita minta sedang ada sinergitas lagi BI dengan Regu Pelopor PKK buat memajukan keluarga- keluarga serta warga di Kota Solo untuk menyelamatkan penyembuhan ekonomi di Kota Solo,” tutur Selvi.
Istri Orang tua Kota Solo Gibran Rakabuming Raka itu melaporkan, modul penataran pembibitan kali itu telah cocok sekali. Penataran pembibitan mangulas branding serta pengemasan sebagai bukti diri upaya. Kedua itu berarti terlebih dikala ini telah merambah masa digitalisasi. Alhasil pelakon upaya butuh penjualan dengan cara menarik.
“Jika kita menjual dengan cara online orang tidak dapat memandang dengan cara langsung bentuk santapan kita. Jadi bagaimana kita dapat menikmati santapan itu sebaik mungkin dengan bentuk gambar setelah itu kita upload itu dapat menarik konsumen,” jelasnya.
Penataran pembibitan itu memperkenalkan beberapa pelapor, antara lain, Mesa Adenata berlaku seperti co-founder Indonesia Branch Advisit Jaringan (Kerang) sekalian penggagas brandinsight. id, Rakmatniwa berlaku seperti trainer dari BisnisUKM. com, dan Radithiyo Basumurtiatma dari Google.
Mesa Adenata mangulas mengenai metode membuat suatu brand mulai brand positioning, brand image serta brand identity. Rakmatniwa mengupas hal teknis membuat materi serta wujud bungkusan inovatif, dan estetika bungkusan yang bisa jadi jebakan penuh emosi untuk menarik perhatian calon pelanggan. Sebaliknya Radithiyo mangulas mengenai metode penjualan digital. Tidak hanya itu, Biro Penanaman Modal serta Jasa Terstruktur Satu Pintu (DPMPTSP) juga akan membagikan bimbingan mengenai metode serta perizinan produk UMKM pada para peserta.