Digital Marketing

Kesalahan Dalam Digital Marketing

Apakah Anda khawatir melakukan kesalahan dalam menjalankan digital marketing? Atau Anda merasa tidak yakin dengan strategi digital marketing yang direncanakan selama ini akan menghasilkan ROI yang baik?

Sebagai pebisnis dan marketers, kita mengetahui bahwa kampanye digital marketing yang sukses membutuhkan waktu dan usaha untuk mengembangkan dan menjalankannya. Mulai dari melakukan riset pasar, menganalisa data, menentukan tujuan kampanye, dsb.

 

Kesalahan Umum Pada Digital Marketing

Strategi yang Tidak Tepat Sasaran

Strategi dan perencanaan merupakan sebuah langkah awal untuk menentukan arah sebuah bisnis. Apalagi di era digital seperti saat ini, tren begitu mudah berubah dari waktu ke waktu, sehingga kebutuhan dan keinginan konsumen semakin beragam setiap hari.

Memahami Calon Konsumen

Bisnis yang sedang dijalani harus mampu menjadi solusi atas kebutuhan konsumen. Namun, masih ada banyak pebisnis yang mengabaikan hal tersebut, sehingga mereka cenderung menawarkan produk yang tidak sesuai dengan permintaan pasar.

Mengabaikan Pengukuran Kinerja Digital Marketing

Fungsi digital marketing tidak hanya fokus pada fitur promosi yang lebih mudah namun juga terukur. Padahal salah satu inti seorang pebisnis menggunakan digital marketing  adalah untuk melihat kinerja pemasaran melalui analisis angka.

Mengabaikan Story-telling dan Copywriting

Digital marketing kerat kaitannya dengan konten. Hal yang paling penting dalam pembuatan konten adalah tulisan. baik konten desain ataupun video, peran copywriting sangat diperlukan untuk menyampaikan pesan yang akan diberikan kepada calon konsumen. Tulisan yang dibuat juga harus mampu memberikan kesan dan mengedukasi audiens sehingga produk yang diberikan dapat disadari dengan mudah.

Baca juga: Langkah Memulai Digital Marketing

Halaman Website yang Tidak Rapi dan Tidak Lengkap

Website resmi perusahaan merupakan elemen pertama yang pada umumnya dituju oleh para konsumen ketika mencari informasi produk melalui mesin pencarian.

Di era digital ini, dapat dikatakan bahwa website merupakan “wajah” bisnis Anda. Itulah sebabnya mengapa Anda perlu memastikan tampilan website mampu mengakomodasi kebutuhan para pengunjung, bukan malah akan membuat mereka bingung karena navigasi website yang rumit.

Website bisnis yang baik harus mampu menghadirkan informasi, call-to-action, dan landing page yang jelas serta tidak merusak fokus pengunjung untuk menemukan apa yang mereka cari.Pastikan pula pesan yang Anda tampilkan di muka website singkat, jelas, namun sangat informatif.

Website yang tidak lengkap seperti tidak memiliki blog, tidak dilengkapi dengan informasi kontak atau About Us, juga dapat merusak reputasi bisnis Anda. Selain About Us, nomor telepon dan alamat email perusahaan juga wajib ditampilkan dalam website untuk memudahkan konsumen menyalurkan pertanyaan, saran, dan kritiknya.

Website juga harus sudah beradaptasi dengan perilaku pengguna dengan menggunakan fitur go-mobile. Perilaku pengguna yang semakin dinamis menuntut sebuah website dapat diakses di manapun dan kapanpun.

Iklan dan Landing Page yang Tidak Sesuai

Kesalahan marketing yang satu ini jelas saja akan menurunkan kepercayaan konsumen. Misalnya Anda sedang mencari laptop murah di Google, lalu klik iklan yang tersedia, tetapi ternyata Anda malah diarahkan ke halaman website yang menampilkan tablet dengan harga fantastis. Untuk mencegah hal tersebut terjadi pada bisnis Anda, periksa dan analisa kembali elemen yang akan Anda tampilkan di landing page. Konten landing page harus sesuai dengan iklan yang Anda pasang di Google, Facebook, YouTube, Instagram, dan lainnya.

Proses Check-out yang Rumit

Jika website Anda mengharuskan konsumen untuk melalui tahapan check-out yang rumit, maka hampir dapat dipastikan bahwa konsumen justru akan meninggalkan website tanpa menyelesaikan pembeliannya. Ketika konsumen sudah sampai pada tahap check-out, langkah menuju proses pembayaran harus singkat dan sederhana.

Tidak Menghitung Return of Investment (ROI)

ROI atau yang lebih dikenal dengan istilah laba atas investasi merupakan rasio uang yang diperoleh atau hilang dalam sebuah investasi. Jika Anda tidak menghitung ROI, maka Anda tidak akan mengetahui efektivitas strategi pemasaran yang telah diterapkan. Menghitung ROI bisa menjadi hal yang cukup rumit. Pertama, Anda perlu menentukan komponen mana saja yang perlu dihitung, seperti traffic, leads, conversion rate, atau jumlah klik. ROI harus dihitung dengan mengurangi jumlah total penjualan dengan biaya investasi, kemudian bagi dengan keseluruhan biaya investasi dan dikalikan dengan 100%.