Digital marketing

Larangan dalam Social Media Digital Marketing yang Harus Dihindari

Larangan dalam Social Media Digital Marketing yang Harus Dihindari

Social media Digital marketing emang Jadi andalan bagi pelaku bisnis di era digital. Jika dimanfaatkan dan dikelola dengan baik, kamu bisa mendapatkan banyak keuntungan, GenKs. Mulai dari meningkatkan brand awareness, mengarahkan traffic ke situs web-mu, menumbuhkan customer base, bahkan meningkatkan pendapatan. Yups, sebegitu efektifnya kekuatan media sosial. Tapi sayangnya, banyak pengusaha pemula yang abai terhadap kesalahan umum dalam social media marketing. Alhasil, alih-alih mendapatkan hasil maksimal, mereka malah merugi. Berikut ini adalah larangan dalam social media Digital marketing yang harus kamu perhatikan:

1.  Terlalu Sering Posting Konten

Rajin posting boleh, tapi kalau kamu sampai terlalu berlebihan memposting content di akun bisnismu, ini bakal jadi senjata. Bahayanya disebut-sebut sama seperti kalau kamu jarang-jarang posting.

Mengulik dari penelitian Sprout Social, sebanyak 46% pengguna media sosialakan berhenti mengikuti akun suatu brand atau toko gara-gara profil tersebut memposting terlalu sering promosi produk. Artinya, kamu harus membatasi jumlah posting-an dalam sehari agar terhindar dari risiko kehilangan pelanggan.

Di bawah ini adalah panduan untuk kamu yang ragu-ragu tentang aturan posting dalam sehari:

  • Facebook dan LinkedIn: 1 posting-an per hari
  • Twitter: 15 tweet per hari
  • Instagram: 1 – 2 posting-an per hari
  • Pinterest: 11 pin per hari

Baca Juga:Solusi Digital Marketing

2. Menggunakan Taktik Engagement Bait

‘Like dan share postingan ini untuk memenangkan –blablabla’

Familiar dengan format konten Facebook di atas, GenKs? Well, selama bertahun-tahun trik serupa telah digunakan oleh semua jenis bisnis karena dinilai sangat cepat dan mudah meningkatkan engagement metric. Jadi, Mulai dari jumlah follower, like, comment dan share.

Eits, tapi hanya sebatas itu, nggak lebih.  Karena Facebook telah mengambil tindakan untuk mengurangi posting-an seperti itu menyusul keluhan dari mayoritas pengguna.

Kebanyakan user menganggap konten seperti di atas adalah posting-an spam. Jadi, jangan pernah berpikir untuk menerapkan hal serupa dalam social media marketing-mu atau kontenmu akan di-demote Facebook, yang mana hal tesebut akan berdampak negatif pada ROI strategi marketing online-mu.

3. Pakai Semua Platform untuk Semua Penguna

FYI, masing-masing platform media sosial hadir dengan tujuan dan basis pengguna yang sedikit berbeda. Oleh karena itu, meski kamu tergoda untuk memakai semuanya, sebaiknya hindari menggunakan semua channel untuk semua pengguna.  Hal ini hanya akan melemahkan brand-mu dan lebih banyak ruginya dibanding untungnya.

So, know the audience and choose the platform very carefully.

Baca Juga:Strategi Pemasaran Digital yang Efektif

4. Hanya Terpaku pada Angka

Angka emang penting bagi pemilik bisnis. Tapi akhirnya, kamu nggak boleh terlalu terpaku pada nominal jika berurusan dengan profil media sosial bisnismu. Biasanya, gara-gara jumlah follower cuma sedikit daripada yang diharapkan, pengusaha cenderung kurang tidur demi bisa mengejar angka.

Well, meski penting, tapi percayalah, angka-angka ini bukan akhir dari segalanya. Di sini kualitas jauh lebih berperan ketimbang kuantitas. Kamu mungkin bisa saja mendapatkan 10K followers, namun apabila 50%-nya adalah akun spam, maka pesan dan promosi yang kamu lakukan tentu nggak akan berbuah hasil.

Poin terpenting dari semua itu sebenarnya jumlah engagement. Hal inilah yang akan menghasilkan uang. So, pay more attention to these point.