Error SEO dan Solusi Mengatasinya
Table of Contents
15+ Error SEO dan Solusi Mengatasinya
baca juga : SEO Google: Pengertian, Manfaat, Cara Kerja (terbaru)
1. Tidak Mengecek Status Indeksasi di Mesin Pencarian
Untuk memastikan apakah halaman website terindeks, ketikkan site:(domain website Anda) di Google Search.
Perhatikan jumlah hasil pencariannya dan bandingkan dengan jumlah halaman website Anda. Jika jumlahnya berbeda, artinya ada halaman yang tidak terindeks karena:
- Kesalahan pengaturan di file robots.txt
- Tag NOINDEX tertinggal di kode HTML halaman
- Halaman website punya beberapa versi alamat
2. Salah Pengaturan di robots.txt
Cek robots.txt dengan mengetikkan (domain Anda)/robots.txt di browser.
Jika kolom Disallow hanya berisi garis miring (/), website tidak akan diindeks oleh Google.
Solusinya, Anda harus mengubah isi kolom Disallow di robots.txt dengan plugin Yoast SEO. Caranya:
- Install Yoast SEO di WordPress.
- Akses Pengaturan Yoast SEO dengan klik Yoast SEO > Tools di sidebar WordPress.
- Klik menu File editor.
- Isi kolom Disallow dengan URL atau path yang tidak perlu diindeks dan simpan pengaturan baru di robots.txt. Misalnya, halaman login dengan path /wp-admin/.
3. Tag NOINDEX Tertinggal di Halaman
Tag NOINDEX membuat halaman web tidak diindeks.
Bentuknya ada tiga:
<meta name=’robots’ content=’noindex, follow’>
<meta name=’robots’ content=’index, nofollow’>
<meta name=’robots’ content=’noindex, nofollow’>
Untuk cek apakah tag tersebut tertinggal di halaman, caranya mudah:
- Akses halaman di browser, klik kanan dan klik View page source.
- Cari tag NOINDEX dengan menekan tombol Ctrl + F.
- Jika ada tag NOINDEX, mintalah developer untuk menggantinya dengan content=’index, follow’>.
4.Banyak Versi Alamat Website
Halaman web Anda bisa memiliki beberapa versi alamat, seperti
- websiteku.com
- www.websiteku.com
- websiteku.com/home.html
Agar tidak menyulitkan indeksasi, pilih salah satu alamat sebagai canonical URL.
Caranya, buat redirect 301 dari semua versi alamat ke URL yang Anda pilih.
5.Konten Duplikat
Halaman produk di web e-commerce bisa memiliki lebih dari satu alamat seperti di contoh berikut:
https://www.tokoku.com/produk/jaket-denim-hitam-pria
https://www.tokoku.com/koleksi/pria/jaket/jaket-denim-hitam-pria
Konten duplikat seperti itu menyulitkan indeksasi dan harus Anda atasi.
Caranya, pilih satu alamat dan beri canonical tag agar Google fokus mengindeks alamat tersebut.
Anda bisa memberi canonical tag melalui Yoast SEO dengan cara:
- Buka konten duplikat di editor WordPress.
- Scroll ke bagian Yoast SEO dan ketikkan alamat halaman yang ingin diindeks pada kolom Canonical URL.
6. Menggunakan Redirect 302 atau Meta Refresh untuk Redirect
Redirect juga bisa Anda lakukan dengan redirect 302 atau meta refresh.
Namun, dua cara ini tidak disarankan karena:
- Redirect 302 bersifat sementara saja.
- Meta refresh hanya membawa pengunjung ke alamat lain.
Agar bersifat permanen, selalu gunakan redirect 301.
7. Tidak Menggunakan Sitemap untuk Memudahkan Indeksasi Website
Sitemap atau dokumen XML yang berisi daftar halaman website akan membantu indeksasi.
Jika belum punya, Anda bisa membuatnya dengan Yoast SEO. Caranya:
- Di sidebar WordPress, klik Yoast SEO > General.
- Klik tab Features dan pastikan status XML Sitemaps adalah On.
- Akses sitemap dengan klik ikon tanda tanya di sebelah XML Sitemaps, kemudian klik See the XML sitemap.
Salin URL sitemap Anda, lalu submit ke Google Search Console dengan cara:
- Akses Google Search Console dan klik menu Sitemaps di sidebar.
- Masukkan URL sitemap yang tadi Anda salin di kolom Enter sitemap URL dan klik Submit. Google Search Console akan memproses sitemap tersebut.
Lakukan ini secara berkala untuk memperbarui sitemap di Google Search Console.
8. Membiarkan Orphaned Content
Orphaned content adalah halaman dan postingan yang tidak memiliki internal link.
Konten seperti ini sulit diindeks meskipun Anda sudah submit sitemap
Atasi orphaned content dengan tiga langkah ini:
- Instal plugin Link Whisper untuk cek jumlah internal link yang didapatkan masing-masing halaman.
- Klik menu Link Whisper di sidebar dan perhatikan kolom Inbound Internal Link. Angka di situ adalah jumlah internal link halaman.
- Tambahkan internal link ke orphaned content.
9. Kehilangan Backlink karena Error 404
Halaman website yang mengalami error 404 akan kehilangan backlink-nya.
Untuk mengatasinya, cari tahu halaman apa saja yang terkena error tersebut di Google Search Console. Dengan cara:
- Di sidebar Google Search Console, klik Index > Coverage.
- Cari error 404 di bagian Details. Jika tidak ada, klik Excluded.
- Scroll ke bagian Examples dan cari error 404.
Buat daftar halaman error 404, kemudian buat redirect 301 dari halaman-halaman tersebut ke URL yang baru.
10. Membiarkan Backlink yang Tidak Natural
Jika tiba-tiba mendapatkan backlink dalam jumlah besar, bisa saja Anda menjadi target negative SEO attack.
Anda harus mengatasinya karena akan membuat website dicabut dari hasil pencarian.
Urutan caranya seperti di bawah ini:
Pertama, cek dulu daftar backlink di Google Search Console:
- Klik Links di sidebar.
- Di pojok kanan atas, klik Export external links.
Kedua, cek apakah backlink yang Anda dapatkan memenuhi enam faktor di bawah ini:
- Relevansinya dengan website Anda • Domain authority-nya tinggi
- Ber-traffic banyak
- Isi halamannya ditulis dengan baik • Memberikan backlink ke website lain yang berkualitas
- Diindeks oleh Google
Jika tidak memenuhi faktor-faktor tadi, artinya backlink tidak natural maupun berkualitas
Ketiga, kumpulkan backlink yang tidak natural di dalam file .txt dengan ketentuan berikut:
- Nama file bebas.
- Satu baris hanya berisi satu URL.
- Tiap URL diawali dengan teks domain:.
Contohnya domain:contoh.com/nama-halaman.
Setelah terkumpul, submit file tersebut ke tool disavow Google.
11. Meta Title dan Description Terlalu Panjang
Meta title tidak boleh lebih dari 60 karakter, sedangkan meta description tidak boleh lebih dari 160 karakter.
Untuk memastikan, cek meta title dan description masing-masing halaman dengan Yoast SEO. Caranya:
- Buka halaman di editor WordPress.
- Scroll ke bagian Yoast SEO.
- Cek bar yang ada di bawah kolom SEO title dan Meta description. Jika berwarna hijau, jumlah karakter title dan description cukup.
12. Website tidak menggunakan HTTPS
Ada tiga akibat jika tidak menggunakan HTTPS,
- Lalu lintas data di website bisa dibaca oleh hacker.
- Web browser menampilkan tanda “Not secure” di sebelah alamat website Anda.
- Google bisa memperingatkan pengunjung untuk tidak mengakses website Anda.
Untuk mengaktifkan HTTPS, ikuti panduan memasang SSL website.
13. Kecepatan Website Tidak Optimal
Ada banyak hal yang membuat kecepatan website tidak optimal, termasuk:
- Performa server buruk
- File website tidak dikompres
- Tidak mengaktifkan cache
Untuk memastikan penyebabnya, gunakan Google PageSpeed Insights.
Selain menilai performa website, tool ini menampilkan semua hal yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan kecepatan web Anda.
14. Jumlah Kata di Halaman Web Terlalu Banyak
Jumlah kode JavaScript dan CSS harus dioptimalkan agar tidak menambah jumlah kata di halaman.
Jika sampai ribuan kata, Google bisa menganggap Anda melakukan cloaking di website.
Untuk mencegah masalah tersebut, lakukan langkah-langkah berikut:
- Cek jumlah kata masing-masing halaman dengan tool Screaming Frog.
- Periksa kode halaman yang memiliki banyak kata dengan klik kanan > View page source di browser.
- Minta developer Anda untuk mencari alternatif kode yang lebih ringan.
15. Membiarkan Gambar Tanpa Alt Text
Alt text memiliki dua manfaat, yaitu:
- Membantu Google memahami gambar di halaman web.
- Memungkinkan gambar untuk muncul di hasil pencarian gambar Google.
Cek kelengkapan alt text Anda dengan plugin Alt Text Tools.
Tambahkan alt text pada gambar-gambar yang belum memilikinya.
16. Tidak Memanfaatkan Schema untuk Menampilkan Rich Snippets
Rich snippets adalah tambahan informasi di hasil pencarian, seperti rating, review, dan harga.
Google menggunakannya untuk memahami isi dari halaman Anda.
Untuk menambahkan rich snippets, Anda tinggal menggunakan plugin All In One Schema Rich Snippets.
17. Website Tidak Mobile-Friendly
Google mengutamakan website yang mobile-friendly. Untuk mengecek apakah website Anda sudah mobile-friendly, gunakan Mobile-Friendly Test Google.