5+ Strategi Bidding Google Ads yang Bisa Kamu Gunakan
Saat membahas Digital Ads kurang lengkap rasanya tanpa membahas yang namanya Strategi Bidding. Bagi Kamu yang sudah akrab dengan Digital Ads sebagai media pemasaran, tentunya tidak asing dengan istilah Strategi Bidding ini. Karena Strategi Biding ini juga termasuk faktor utama dalam efektivitas Digital Ads.
Dari banyaknya platform Digital Ads, Google Ads menjadi jenis Digital Ads yang banyak memiliki Strategi Bidding.
Di ulasan kali ini Kita akan membahas 6 dari Strategi Bidding Google Ads yang paling sering digunakan, serta cara pengoptimalannya.
Table of Contents
Apa Itu Strategi Bidding?
Strategi Bidding ialah strategi yang diterapkan pada algoritma suatu Digital Ads dalam membelanjakan budget dari iklan yang dipasang oleh si pemasang iklan. Strategi Biding ini ada yang tanpa batas, dan ada juga yang bisa diatur dalam batas-batas tertentu.
Tanpa batas memiliki arti algoritma bisa dengan bebas menghabiskan budget yang Anda pakai tanpa adanya pemberitahuan, dan biasanya beresiko terhadap keefektifan dari rasio budget dengan goal yang ingin dicapai.
Sedangkan Dengan Batas memiliki arti algoritma tidak bisa sembarangan menghabiskan budget karena ada batasan tertentu yang diatur sebelum iklan ditayangkan.
Akan tetapi strategi bid dengan batas ini beresiko karena membatasi jumlah penayangan iklan, bahkan tidak jarang mengakibatkan iklan tidak tayang sama sekali.
Menetapkan Strategi Bidding yang sesuai, sangat penting untuk dipahami oleh seorang pemasang iklan, karena tentu saat kita menjalankan bisnis, kita tidak ingin rugi dalam mengeluarkan biaya untuk pemasangan iklan.
Pada umumnya pemilihan strategi bidding harus disesuaikan dengan goal dan tujuan dari kampanye, dimana strategi biding bisa disesuaikan untuk berbagai tujuan seperti Clicks, Impressions, ataupun Conversions.
baca juga : Memahami Search Engine Marketing
6 Jenis Strategi Bidding Google Ads yang Paling Sering Digunakan
-
Maximize Clicks
Strategi bidding ini bersifat otomatis dengan didasarkan pada budget setiap hari yang telah ditentukan. Maximize Clicks artinya Kamu mengizinkan Google Ads menayangkan iklan kepada audiens yang mempunyai kecenderungan akan mengklik iklan Kamu, tanpa memperdulikan intensi mereka.
Strategi ini tidak cocok untuk iklan dengan target konversi, karena strategi ini sering disalahartikan, beranggapan bahwa semakin banyak orang yang datang maka semakin banyak orang yang beli.
Padahal kenyataannya setiap pengunjung punya intensi yang berbeda-beda, tidak semuanya punya intensi untuk membeli.
Namun strategi ini cocok apabila Kamu menggunakannya dengan tujuan awareness, dimana Kamu bisa mendapat data dari pengunjung dan mereka bisa membaca info lebih lanjut di website Kamu.
-
Enhanced CPC (ECPC)
Strategi ini merupakan turunan dari Manual CPC, dimana strategi ini merupakan campuran dari Manual & Smart Bidding.
Google akan meningkatkan atau menurunkan jumlah bid Kamu berdasarkan kemungkinan tercapainya tujuan, tentu masih dalam batas yang telah ditentukan.
ECPC sangat cocok untuk mengendalikan metrik CPC (Cost Per Click) karena Kamu dapat menetapkan batas maksimal dari budget yang dikeluarkan.
Namun secara garis besar strategi ini kurang efektif terutama untuk campaign tingkat lanjut.
Mengingat Kamu harus mengontrol secara manual, sedangakan campaign yang berlangsung ada banyak.
-
Maximize Conversions
Strategi ini merupakan lanjutan dari Maximize Clicks, dimana Google akan memfokuskan seluruh budget mu tanpa batasan guna mendapatkan konversi sebanyak-banyaknya.
Strategi ini cocok untuk memaksimalkan biaya yang Kamu gunakan untuk iklan. Namun, perlu diperhatikan, walau konversi yang Kamu dapat 0, Google akan terus menghabiskan budget sampai kamu menghentikan campaign-nya.
Itulah kelemahan strategi ini, Kamu harus benar-benar memperhatikan konfigurasi dari iklan agar budget tidak terbuang sia-sia.
-
Target CPA (CPA)
Berbeda dengan Maximize Conversions yang berguna mendapatkan konversi sebanyak-banyaknya, maka Target CPA berfungsi untuk mendapatkan konversi dengan batsan tertentu.
Target CPA diisi dengan nominal biaya akuisisi yang Kamu inginkan. Misalnya jika CPA diisi Rp. 10.000, maka Google akan menyeimbangkan agar rata-rata biaya per konversi yang nanti didapatkan tidak melebihi Rp. 10.000.
Target CPA adalah jenis strategi biding yang paling sering dipakai guna lebih mengoptimalkan lagi konversi.
-
Target Return On Ad Spend (ROAS)
Target ROAS berfungsi untuk mendapatkan nilai konversi terbesar yang disesuaikan dengan nilai persentase dari ROAS yang telah ditentukan.
Strategi bidding menggunakan Target ROAS ini sedikit membutuhkan perhitungan matematika. Rumusnya yaitu:
Sales : Ad Spend x 100% = Target ROAS
Contohnya, apabila Anda ingin mendapatkan Rp100.000 dari setiap Rp25.000 yang Anda bayarkan, maka:
100.000 : 25.000 x 100% = 400% Target ROAS
Intinya, apabila Anda ingin menentukan ROAS misal sebesar 4x lipat, maka Google akan mengusahakan agar kampanye Anda menghasilkan return sebesar itu. Setiap 1 rupiah yang Anda bayarkan, Anda akan mendapatkan 4 rupiah.
Strategi ini adalah strategi biding yang paling sering digunakan oleh website E-commerce karena fungsinya sesuai, guna mendapatkan return sebanyak-banyaknya.
-
Target Cost Per Mile – 1.000 Impressions (CPM)
Adalah strategi bidding yang dapat mengatur batas biaya yang Kamu bayarkan untuk setiap 1.000 impresi dari iklan yang tayang.
Strategi ini bisa Kamu gunakan dalam campaign meningkatkan Awareness seperti halnya iklan di TV, dimana Anda ingin agar iklan tersebut dilihat oleh banyak orang dalam batas biaya tertentu.
Target CPM hanya tersedia di campaign yang berbasis visual seperti Google Display Network ataupun YouTube Ads.
Pilih Strategi Bidding yang Cocok
Perlu diingat kalau tidak seluruh strategi bidding yang dipilih akan cocok dengan berbagai Goal serta tujuan campaign yang Kamu jalankan. Dengan menguasai tiap strategi biding di Google Ads, Kamu bisa menyusun strategi periklanan dengan lebih efisien serta akurat sehingga peluang keberhasilan bisa diraih setinggi mungkin.
Memilih strategi bidding yang cocok dengan Goal serta tujuan dari iklan Kamu agar algoritma Google dapat menyesuaikan budget yang Kamu tetapkan dengan hasil yang mau dicapai.