digital marketing

Apakah Digital Marketing Bisa untuk Semua Bisnis ?

Apakah Digital Marketing Bisa untuk Semua Bisnis ?

Digital marketing bisa digunakan untuk di bisnis apa pun di industri apa pun. Terlepas dari apa yang telah dijual oleh perusahaan Anda, digital marketing pun masih membutuhkan persona customer (gambaran akan target penawaran customer Anda) untuk mengidentifikasi kebutuhan calon customer Anda, menciptakan konten online yang menarik dan sekaligus membantu mereka.

 

Baca Juga : 4 Atasi Balita yang Kerap Melawan saat Dinasihati

 

The Scroller
merupakan orang yang sedang santai scrolling social media seperti Facebook, Instagram atau Tiktok dan akhirnya menemukan iklan atau penawaran Anda.

The Searcher
merupakan orang yang sudah memiliki intensi terhadap produk dan mentiknya di mesin pencarian Google.

Memahami 2 tipe orang tersebut akan mempengaruhi strategi digital marketing untuk bisnis Anda, Karena setiap bisnis memiliki cara penerapan strategi pemasaran digital dengan cara yang berbeda-beda. Misalnya seperti penerapan digital marketing pada ragam bisnis dibawah ini :

1. B2B Digital Marketing (Bisnis ke Bisnis)

Jika perusahaan Anda melakukan sistem bisnis ke bisnis , sistem digital marketing akan berpusat pada mengumpulan data customer. Oleh karena itu Anda memerlukan strategi pemasaran yang menarik agar menghasilkan customer yang berkualitas untuk tenaga penjualan Anda.

Karena sudah di pastikan follower di Instagram jasa tidak akan sebanyak bisnis retail pada umumnya. Tapi follower yang jumlahnya sedikit itu adalah follower yang menjadi target market Anda

Di luar situs web Anda, Anda dapat memfokuskan upaya Anda pada media yang berfokus pada bisnis seperti LinkedIn, di mana mayoritas demografis customer Anda menghabiskan waktu mereka secara online.

2. B2C Digital Marketing (Bisnis ke Konsumen)

Jika perusahaan Anda adalah bisnis-ke-konsumen (B2C), tergantung pada harga produk Anda, kemungkinan tujuan dari upaya pemasaran digital Anda adalah untuk menarik orang ke situs web Anda atau ke marketplace untuk membuat mereka menjadi pelanggan tanpa perlu melalui perantara tenaga penjualan.

Oleh karena itu, Anda mungkin tidak akan sepenuhnya berfokus pada pengumpulan data customer (leads), namun lebih fokus ke dalam membangun perjalanan pembeli (customer journey) dari saat seseorang masuk di situs web Anda, hingga saat mereka melakukan pembelian.

 

Baca Juga : Pelatihan Digital Marketing kegiatan promosi suatu brand